TENTANG UMROH & HAJI
Pengertian Haji Dan Umroh
Haji menurut bahasa artinya berniat dan kalau menurut syariat, haji berarti berniat menuju ke Baitullah untuk melaksanakan ibadah kepada Allah SW, dengan syarat dan rukun yang telah ditentukan. Haji hanya dapat dilaksanakan pada beberapa waktu antara tanggal 8 Dzulhijjah hingga 13 Dzulhijjah. Haji diwajibkan atas kaum muslimin-muslimat yang sudah mampu satu kali seumur hidup.
Sedangkan Umrah menurut bahasa artinya berkunjung dan kalau menurut syariat, Umroh berarti berkunjung ke Baitullah pada waktu-waktu selain Haji dengan syarat dan rukun yang telah ditentukan yang bertujuan untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT.
Keutamaan Ibadah Haji Dan Umroh
Banyak yang menerangkan tentang keutaman ibadah haji dan umrah, di antaranya :
Ibadah Haji adalah salah satu ibadah yang paling utama
Berdasarkan hadits Rasulullah Shalallaahu alaihi wasalam : Dari Abu Hurairah radhiallahu anhu dia berkata: Rasulullah shallallahu alaihi wasallam ditanya tentang amalan yang paling utama maka beliau bersabda: “Iman kepada Allah SWT dan Rasul-Nya.” Ditanyakan kepada beliau, “Kemudian amalan apa?” Beliau menjawab, “Jihad di jalan Allah SWT” Kemudian beliau ditanya lagi, “Haji yang Mabrur.” (HR. Al-Bukhari no. 1519)
Ibadah Haji adalah jihad bagi para wanita dan setiap orang yang lemah,
- Berdasarkan hadits Rasulullah Shalallaahu alaihi wasalam : Dari Aisyah radhiallahu anha dia berkata, “Wahai Rasulullah, kami memandang jihad itu adalah amalan yang paling utama. Kalau begitu kenapa kami (wanita) tidak boleh berjihad?” Maka beliau menjawab: “Tidak, tetapi jihad yang terutama (bagi kalian) adalah haji yang mabrur.” (HR. Al-Bukhari no. 1520) Dalam riwayat Ibnu Khuzaimah, ‘Aisyah Radhiallaahu anha berkata: “Aku bertutur: ‘Ya Rasulullah, apakah ada kewajiban berjihad bagi kaum wanita?’ Beliau berkata: ‘Bagi wanita adalah jihad yang tidak ada peperangan padanya (yaitu) haji dan umrah.’” (Dishahihkan oleh al-Albani, lihat Shahih at-Targhiib No. 1099).
- “Jihadnya orang tua, orang lemah dan wanita adalah Haji dan Umrah” (HR. An-Nasaai dengan Sanad Hasan)
Melimpahnya Pahala
- Rasulullah Shalallaahu alaihi wasalam bersabda : Shalat di Masjid Nabawi ini lebih afdhal dari 1.000 sholat di masjid lainnya kecuali Masjidil Haram, dan shalat di Masjidil Haram lebih afdhal dari 100.000 shalat di Masjid lainnya. (HR. Ahmad dan Ibnu Majah).
- “Sesungguhnya menunaikan umrah di Bulan Ramadhan pahalanya senilai berhaji bersamaku. (HR. Al Bukhari serta Al Fath 4/82 dan 3/603 HR. Muslim 2/918, Ahlus Sunan, dalami riwayat HR. Muslim dan yang lainnya, bisa jadi hujjah)
- Menurut Hadits Nabi Shalallaahu alaihi wasalam yang diriwayatkan oleh Abu bin Sahl bin Hunaif radhiyallahu ‘anhum, ia pernah mendengar Rasulullah shallallahu ‘alahi wasallam bersabda: “Barangsiapa bersuci di rumahnya, kemudian mendatangi Masjid Quba, lalu ia shalat di dalamnya, maka baginya pahala seperti pahala umrah”. ( HR. Tirmizi no. 298. Ibnu Majah no. 1401)
Balasan bagi Haji Mabrur adalah Surga
Dari Abu Hurairah radhiallahu anhu bahwa Rasulullah shallallahu alaihi wasallam bersabda: “Antara satu umrah ke umrah lainnya adalah penggugur dosa di antara keduanya. Sementara haji yang mabrur tidak mempunyai balasan kecuali surga.” (HR. Al-Bukhari no. 1773 dan Muslim no. 1349)
Dibebaskan dari Neraka
Dari ‘Aisyah Radhiyallah‘‘anha ia berkata: Sesungguhnya Rasulullah Shalallaahu alaihi wasalam bersabda: “Tidak ada satu hari pun yang di hari itu Allah SWT lebih banyak membebaskan seorang hamba-Nya itu dari api neraka melainkan Hari Arafah, sebab pada hari itu sesungguhnya Allah SWT mendekat, kemudian membanggakan mereka di hadapan para malaikat, lalu berfirman: Apa yang mereka inginkan” (HR. HR. Muslim 2/983)
Pelebur Dosa Silam
- Rasulullah Shalallaahu alaihi wasalam bersabda: “Apakah engkau tidak tahu bahwa Islam menghapuskan semua dosa yang terjadi sebelumnya. Hijrah menghapuskan semua dosa yang terjadi sebelumnya. Dan Ibadah Haji menghapuskan semua dosa yang terjadi sebelumnya”(HR. Muslim, I/112)
- Dari Abu Hurairah berkata; Aku mendengar RRasulullah Shalallaahu alaihi wasalam bersabda, "Barangsiapa melaksanakan Haji lalu dia tidak berkata-kata kotor dan tidak berbuat fasik maka dia kembali seperti hari saat dilahirkan oleh ibunya". (HR. Al-Bukhari no. 1521 dan Muslim no. 1350)
- Dari Abdullah bin Amru, dia berkata, Rasulullah Shalallaahu alaihi wasalam bersabda: “Adapun keluarmu dari rumah menuju Baitul Haram, maka setiap tanah yang diinjak kendaraanmu, Allah SWT akan menuliskan untukmu sebuah kebaikan dan menghapuskan dosamu. Adapun wukufmu di Arafah, maka Allah SWT turun ke langit dunia dan membanggakan mereka kepada malaikat seraya berfirman, “Mereka adalah hamba-hamba-Ku, dan takut akan azab-Ku, padahal mereka tidak melihat-Ku. Lalu bagaimana jika mereka melihat-Ku?. Seandainya engkau mempunyai dosa sebanyak pasir yang menggunung, sejumlah hari-hari umur dunia, atau pun sebanyak tetesan hujan, maka Allah SWT akan menyucikannya darimu. Adapun lemparan jumrahmu, maka ia disimpan untukmu. Adapun pemotongan rambutmu, maka setiap helai rambut yang jatuh adalah bernilai satu kebaikan. Lalu jika engkau telah bertawaf di Baitullah, engkau telah terbebas dari dosa-dosamu seperti saat engakau dilahirkan ibumu” (HR. Thabrani, X/425)
Menghapus Kemiskinan
Dari Abdullah bin Mas’ud radhiallahu anhu dia berkata: Rasulullah shallallahu alaihi wasallam bersabda: “Lakukanlah Haji dan Umrah dalam waktu yang berdekatan, karena keduanya menghilangkan kemiskinan dan dosa-dosa sebagaimana pembakaran menghilangkan karat pada besi, emas, dan perak. Sementara tidak ada pahala bagi haji yang mabrur kecuali surga.” (HR. At-Tirmizi no. 810, An-Nasai no. 2630, dan dinyatakan shahih oleh Al-Albani dalam Al-Misykah no. 2524)
Ditinggikan Derajat
“Tidak seekor unta milik orang yang berhaji mengangkat satu kakinya dan meletakkan satu tangannya, melainkan dengannya Allah SWT akan menuliskan baginya satu kebaikan atau menghapuskan dosa darinya, atau mengangkat derajatnya” (HR. Al-Baihaqi, III/479)
Dikabulkannya Doa
Dari Abu Hurairah, dari Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, sesungguhnya beliau bersabda: "Orang-orang yang haji dan orang-orang yang pergi 'Umrah adalah utusan Allah SWT, jika mereka berdo'a kepada-Nya, niscaya Allah SWT akan mengabulkan mereka, dan jika mereka meminta ampun, niscaya Ia akan mengampuni mereka." (HR. Ibnu Majah)
Mendapatkan Fadilah Hajar Aswad & Thawaf,
Abdullah bin Ubaid berkata kepda Ibnu Umar Radhiyallah ‘anhuma: “Mengapa aku tidak melihatmu tidak menyentuh kecuali terhadap dua rukun (pojok), yaitu hajar aswad dan rukun yamani? ibnu Umar berkata: Sungguh aku mengerjakannya, aku mendengar Rasulullah Shalallaahu alaihi wasalam bersabda: Jika engkau mengusap keduanya akan menghapus kesalahan, dan juga aku pernah mendengarkan, barangsiapa yang mengerjakan thawaf di Ka’bah ini tujuh kali putaran, kemudian shalat dua raka’at maka seperti halnya dia memerdekakan seorang budak, dan aku mendengar dari beliau, beliau bersabda: Tidaklah seseorang itu mengangkat dan meletakkan kakinya melainkan dilipat gandakan sepuluh kebaikkan, dihapus sepuluh dosa dosanya dan diangkat baginya sepuluh derajat. (HR. Ahmad 2/3 dan Ashabus Sunan selain Abi Daud, Al-Hakim dishahihkan dan di sepakati oleh Adz-DzahAbi 1/793 di hasankan oleh Al-Baghawi dalami Syarhus Sunnah, 7/129, Lihat: Shahih An-Nasai 2/613 Shahih At-Trmidzi 1/283 Shahih Ibnu Majah 2/162 Mushannaf Abdur Razak 5/29)
Perbedaan Haji Dan Umroh
- Beda Niat :
- Niat Umroh : Nawaitul u'mrata wa ahramtu biha lillahi ta'ala. Artinya : Aku niat Umrah dan aku berihram dengannya karena Allah ta'ala
- Niat Haji : Nawaitul hajja wa ahramtu bihi lillahi ta'ala. Artinya : Aku niat Haji dan aku berihram dengannya karena Allah Ta'ala "
- Beda Rukun:
- Rukun Haji ada enam, ihram, wukuf, tawaf, sai, tahalul, tertib
- Rukun Umrah hanya lima : ihram, tawaf, sai, tahalul, tertib
- Beda Waktu Pelaksanaan :
- Ibadah haji dan umrah mempunyai perbedaan dari segi waktu yaitu ibadah haji mempunyai waktu-waktu tertentu yaitu bulan-bulan tertentu yang tidak sah niat ihram haji kecuali di dalamnya. Adapun bulan-bulan tersebut yaitu: syawal, dzulqo’dah, dan 10 hari pertama dari bulan dzulhijjah.
- Sedangkan umrah, dapat ditunaikan setiap waktu, kecuali waktu-waktu haji
- Beda Pelaksanaan :
- Dalam prakteknya orang yang menjalankan urutan-urutan ibadah haji berarti ia sudah melakukan praktek umrah Adapun perbedaan dari pelaksanaan adalah jika dalam haji meliputi semua tata cara umrah ditambah dengan wukuf di arafah, mabit di mudzdalifah dan di mina, melempar jumrah. Sedangkan umrah, hal-hal di atas tidak perlu dilakukan.
- Yang mana umrah hanya terdiri dari niat ihram, tawaf, sai, tahallul.
Kewajiban Ibadah Haji & Umroh Dalam Al–Quran Dan Hadits
Kewajiban Ibadah Haji & Umroh Dalam Al – Quran
- “Mengerjakan Haji adalah kewajiban manusia terhadap Allah SWT, yaitu (bagi) orang yang sanggup mengadakan perjalanan ke Baitullah, Barangsiapa mengingkari (kewajiban Haji), maka sesungguhnya Allah Maha Kaya (tidak memerlukan sesuatu) dari semesta alam” (QS. Ali Imran: 97)
- “Dan Sempurnakanlah Haji dan Umroh karena Allah SWT…” (QS. Al Baqarah: 196)
Kewajiban Ibadah Haji & Umroh Dalam Hadits
- Dari Ibnu Umar radhiallahu anhuma dia berkata: Rasulullah shallallahu alaihi wasallam bersabda: “Islam dibangun di atas lima perkata: Persaksian Laa ilaha illallah dan Muhammad Rasulullah, menegakkan shalat, menunaikan zakat, berhaji di Makkah, dan berpuasa di bulan Ramadhan.” (HR. Al-Bukhari no. 8 dan HR. Muslim no. 16)
- Dari Abi Hurairah radhiallahu anhu bahwa Rasulullah shallallahu alaihi wasallam bersabda di dalam khutbahnya, "Wahai sekalian manusia, sesungguhnya Allah SWT telah mewajibkan Haji bagi kalian maka berhajilah” (HR. Muslim 2/975 no: 1337)
- Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: “Barangsiapa yang ingin pergi Haji maka hendaklah ia bersegera, karena sesungguhnya kadang datang penyakit, atau kadang hilang hewan tunggangan (kendaraan) atau terkadang ada keperluan lain (mendesak)” (HR. Ibnu Majah no. 6004)
- Dari Abu Sa’id AL Khudry radhiyallahu ‘anhu meriwayatkan bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: “Allah SWT berfirman: “Sesungguhnya seorang hamba telah Aku sehatkan badannya, Aku luaskan rezekinya, tetapi berlalu dari lima tahun dan dia tidak menghandiri undangan-Ku, maka sungguh dia orang yang benar-benar telarang (dari kebaikan)”. (HR. Ibnu Hibban dan dishahihkan oleh Al Albani di dalam kitab Silsilat Al Ahadits Ash Shahihah, no. 1662)
- Dari Abu Hurairah radhiallahu anhu dia berkata: Rasulullah shallallahu alaihi wasallam berkhutbah dan bersabda: “Wahai sekalian manusia, sungguh telah diwajibkan atas kalian berhaji maka berhajilah kalian. Lalu ada seorang yang bertanya, “Apakah wajib setiap tahun wahai Rasulullah?” beliau lalu terdiam. Sampai ketika orang itu bertanya pada kali yang ketiga beliau menjawab, “Seandainya saya katakan ‘ya’ maka haji akan menjadi wajib setiap tahunnya dan kalian pasti tidak akan sanggup melakukannya.” (HR. Muslim no. 1337)
- Rasulullah shallallahu alaihi wasallam bersabda : “Haji itu sekali dan barangsiapa melakukannya lebih dari sekali maka itu sunnah” (HR Ahmad, Abu Daud dan Al-Hakim)
- Dari Umar radhiallahu anhu berkata: Sungguh aku berkeinginan untuk mengutus beberapa lelaki menuju berbagai penjuru lalu mereka melihat orang yang memiliki kemampuan namun mereka tidak berhaji lalu lelaki para utusan mengambil jizyah dari mereka, mereka bukan orang Islam, mereka bukan orang Islam, mereka bukan orang Islam”. (Al-Talkhisul Habir: 2/223 At6sar ini disanadkan oleh Al-Lalaka’I di dalam Al-I’tiqad 1567 dan Ibnul Jauzi di dalam Al-Tahqiq no: 1213)
- Al Isma’ily meriwayatkan bahwa Abdurrahman bin Ghunm pernah mendengar Umar bin Khaththab radhiyallahu ‘anhu berkata: “Barangsiapa yang mampu melaksanakan haji lalu belum berhaji, maka sama saja atasnya, baik mati dalam keadaan yahudi atau nashrani”. (HR. Abu Nu’aim di dalam kitab Al Hilyah)
Syarat, Rukun dan Wajib dalam Ibadah Haji dan Umrah
Syarat Haji :
- Beragama islam
- Baligh (dewasa)
- Berakal sehat (aqil)
- Merdeka (bukan budak)
- Mampu (istita’ah)
Rukun Haji :
- Ihram ialah niat menunaikan ibadah haji bersamaan dengan memakai baju iharam.
- Wukuf adalah berdiam diri di arafah pada waktu dzuhur tanggal 9-10 dzulhijjah menjelang fajar.
- Tawaf adalah mengelilingi ka’bah sebanyak 7 kali.
- Sai adalah berlari-lari kecil antara bukit safa dan marwah.
- Tahallul adalah mencukur rambut sekurang-kurangnya 3 helai.
- Tertib adalah tidak menginggalkan salah satu rukun tersebut.
Catatan : Rukun Haji harus dilaksanakan bila ada salah satu atau lebih tidak dilaksanakan, maka tidak dapat diganti dengan dam (denda), dan hajinya batal (tidak sah).
Wajib Haji :
- Ihram dari Miqat
- Mabit di Muzdalifah
- Mabit di Mina
- Melempar Jumrah
- Tawaf Wada’
Catatan : Wajib Haji harus dilaksanakan dan apabila salah satu ada yang ditinggalkan, maka hajinya sah tapi harus membayar dam (denda).
Syarat Umroh :
- Beragama islam
- Baligh (dewasa)
- Berakal sehat (aqil)
- Merdeka (bukan budak)
- Mampu (istita’ah)
Rukun Umroh :
- Ihram dengan niat karena allah sambil mengatakan “labbaika umratan” artinya aku memenuhi panggilanmu untuk melakukan umrah.
- Tawaf adalah mengelilingi ka’bah seperti dalam tawaf haji.
- Sai adalah berlari-lari kecil antara bukit safa dan marwah.
- Tahallul.
- Tertib.
Wajib Umroh
Wajib Umroh hanya satu yaitu Ihram dari Miqat.
KAPAN WAKTU YANG TEPAT UTK UMROH
Kapan Waktu Yang Paling Tepat Untuk Umroh
beritaterkinionline.com - Ingin pergi Umrah ?. Hampir setiap muslim ingin pergi melaksanakan Umrah. Kemudahan transportasi dan akomodasi serta semakin banyaknya Biro Penyelenggara Umrah yang siap melayani umat muslim yang ingin berangkat Umrah membuat ibadah Umrah jadi semakin mudah dilaksanakan. Namun sebelum memutuskan untuk beribadah Umrah ada baiknya mengetahui kapan waktu yang paling tepat dan nyaman untuk melaksanakan ibadah Umrah.
Pelaksanaan ibadah Umrah hanya dapat dilaksanakan di kota Makkah Al Mukaramah saja, tepatnya di Masjidil Haram. Semua umat muslim dari seluruh penjuru dunia akan menuju ke Masjidil Haram untuk melaksanakan ibadah Umrah. Pada waktu-waktu tertentu kota Makkah dan Madinah akan dibanjiri jutaan jamaah dari berbagai belahan dunia. Kalender Islam, Cuaca dan Musim Liburan adalah faktor-faktor yang saling berkaitan mempengaruhi musim pelaksanaan ibadah Umrah.
Musim Umrah biasanya dimulai pada pertengahan bulan Rabiul Awal. Ini adalah bulan ketiga dalam kalender Islam/Hijriah. Namun biasanya kesiapan proses Visa oleh Kedutaan Saudi cenderung mundur kurang lebih 10-15 hari. Jadi biasanya musim Umrah akan dimulai pada minggu-minggu akhir bulan Rabiul Awal. Musim Umrah akan berakhir bertepatan dengan berakhirnya bulan Ramadhan, bulan ke sembilan dalam kalender Islam. Jadi musim Umrah berlangsung kurang lebih 6 bulan lamanya.
Untuk tahun ini musim Umrah sudah dimulai di pertengahan bulan Februari 2012. Biasanya Umrah di awal musim ini penuh dengan jamaah yang ingin berangkat ber-Umrah. Bisa dibilang hampir selama enam bulan jamaah sudah menunggu dibukanya kembali musim Umrah. Umrah awal musim ini juga sangat disukai jamaah karena cuaca di kota Makkah dan Madinah yang masih bersahabat. Cuaca saat itu di kota Makkah relatif sejuk. Suhu udara berkisar antara 20-25 derajat Celcius. Di kota Madinah cenderung sedikit lebih dingin, tapi tidak sampai menggangu kesehatan, boleh dibilang hampir menyerupai hawa kota Bandung di malam hari. Selain itu bulan Rabiul Awal juga bertepatan dengan bulan kelahiran Rasulullah Muhammad SAW, sehingga banyak jamaah yang ingin sekalian merayakan dan berziarah ke maqam Rasul di Masjid Nabawi Madinah. Adapun kepadatan jamaah di kedua kota suci umat Islam, Makkah Al Mukaramah dan Madinah Al Munawarah saat itu relatif padat dan akan berangsur-angsur berkurang hingga bulan Jumadil Tsani/Akhir atau bertepatan dengan bulan Mei. Pada bulan inilah kepadatan jamaah mencapai titik terendah dalam musim Umrah. Jamaah biasanya akan menunggu bulan Rajab yang dianggap termasuk bulan baik untuk ber-Umrah, juga akibat dari pengaruh kalender pendidikan dimana pada bulan itu pelajar di banyak negara sedang berkutat dengan ujian semester.
Pada bulan Rajab dan Syaban yang bertepatan dengan bulan Juni dan Juli tingkat kepadatan jamaah akan terus naik terutama di akhir bulan Juni dan awal bulan Juli, yang bertepatan dengan musim liburan anak sekolah dan juga liburan musim panas di negara-negara Jazirah Arab. Meskipun cuaca akan menjadi sangat panas dan kering, suhu udara akan berada di kisaran 40-45 derajat Celcius dan akan terus meningkat menjadi sangat panas dan mencapai puncaknya di bulan Agustus dimana suhu udara bisa mencapai 55 derajat Celcius, tetap tidak akan menyurutkan keinginan umat muslim dunia untuk ber-Umrah. Kepadatan jamaah tinggi baik di Masjidil Haram maupun di Masjid Nabawi. Jamaah akan sering bersinggungan bahu. Tingkat hunian hotel juga tinggi. Hampir semua hotel penuh. Hal ini memicu naiknya harga-harga barang dan jasa. Oleh karenanya biasanya biaya Umrah di bulan-bulan ini relatif lebih mahal dibanding dengan bulan-bulan sebelumnya.
Umrah Ramadhan
Musim Umrah akan mencapai puncaknya di bulan Ramadhan, terutama di 10 hari terakhir. Kota Makkah dan Madinah menjadi sangat padat. Meskipun tahun ini musim Ramadhan akan jatuh di puncak musim panas, tapi tidak akan menyurutkan jamaah untuk ber-Umrah. Nikmat dan ganjaran pahala ber-Umrah di bulan Ramadhan yang setara dengan ber-Haji , di tambah pahala malam Lailatul Qadr yang setara dengan sepuluh ribu bulan serta suasana puasa dan tarawih di kedua Masjidil Haram menjadi magnet paling kuat mengalahkan sengatan musim panas di Saudi Arabia. Kepadatan jamaah di kedua Masjidil Haram sangat padat, , jamaah berdesak-desakan di beberapa lokasi di dalam masjid. Harga akomodasi dan transportasi melonjak sampai sepuluh kali lipat yang berakibat biaya ber-Umrah pada bulan Ramadhan menjadi sangat tinggi. Tidak disarankan mengajak anak-anak ber-Umrah pada musim ini.
Musim Umrah akan berakhir bersamaan dengan berakhirnya bulan Ramadhan. Visa Umrah sudah tidak akan diterbitkan lagi sampai dengan musim Umrah berikutnya. Pemerintah Saudi Arabia berkonsentrasi kepada persiapan pelaksanaan ibadah Haji. Hanya sedikit jamaah yang bisa mendapatkan visa selain visa Umrah yang memang sudah tidak terbit, dan berkesempatan untuk ber-Umrah pada bulan-bulan setelah Ramadhan dimana suasana baik di Makkah maupun Madinah sepi dan lengang.
Nah jadi kapan paling enak untuk ber-Umrah ? Tentunya sangat bergantung pada situasi dan kondisi masing-masing jamaah.
Umroh Liburan, Nikmatnya Umroh Bersama Keluarga
Menjelang Liburan Sekolah, orang tua mulai memilih tempat yang ideal untuk mengajak keluarga berlibur bersama. Salah satu tempat favorit dan ideal yang menjadi tujuan adalah Makkah dan Madinah. Apa saja kenikmatan umrah bersama keluarga?
Musim Liburan sekolah merupakan momen yang ditunggu oleh para orang tua. Maklum, saat liburan orang tua berusaha untuk lebih dekat dengan anaknya. Tak heran jika kesempatan tersebut dimanfaatkan untuk umroh bareng keluarga.
Ustad Jefri Al Buchori (Alm) menuturkan, banyak orang tua yang sengaja mengajak anak untuk umroh saat liburan tiba, Tujuannya untuk memperkenalkan sejarah Islam plus wisata religi.
"Umroh Liburan sangat baik untuk pertumbuhan anak dan edukatif. Karena itu, momen liburan tepat untuk anak," terang ustad yang akrab disapa Uje ini.
Menurut Uje, Umroh plus liburan merupakan wisata religius yang banyak diminati umat Islam. Selama 10 hari di Tanah Suci, jamaah akan dihabiskan waktu untuk beribadah dan ziarah di dua tanah haram, Makkah Almukaromah dan Madinah Almunawarah
Siswa juga akan mendapatkan pelajaran soal sejarah Islam dan perjuangan Rasulallah.
"Umroh Liburan bermanfaat bagi siswa daripada siswa diajak ke Malaysia dan Singapore. selain itu umroh juga bisa menghapus dosa," terang suami dari Pipik
Sementara itu pakar pendidikan Prof Arif Rahman menjelaskan banyak keuntungan bagi siswa dan keluarga jika melaksanakan umroh liburan.
Disana orang tua bisa menjalin kedekatan dan komunikasi dengan anak. Orang tua bisa memberikan edukatif kepada anak soal Islam. Disisi anak, akan mendapatkan suasana yang berbeda dari indonesia mulai dari tata cara ibadah dan akan memberikan kesan spiritual yang mendalam
Umumnya anak-anak setelah pulang umroh banyak perubahan dari dirinya, terutama menyakut amal ibadah dan bakti kepada orang tua . Hal itu akan terjadi bila selama berada di tanah suci orang tua mengajak anak-anaknya melakukan perenungan diri dan edukatif.
Selain itu anak-anak akan mendapatkan nilai sejarah islam dan perjuangan Rasulallah saat menyebarkan Islam kepada masyarakat Arab.
0 komentar:
Posting Komentar